Selasa, 25 Agustus 2009

ISO Master

ISO master
Untuk bekerja dengan file ISO di linux, kita bisa menggunakan ISO Master. Dengan aplikasi ini sangat dimungkinkan membuat file ISO baru yang masih kosong, menambah atau meng-extract file atau folder dari file ISO. Salah satu kelebihan aplikasi ini adalah kemampuannya untuk mengganti atau menghapus boot record di file ISO, sehingga kita dapat mengkostumisasi file ISO lebih leluasa. ISO Master mendukung file type Rockridge dan Joliet. Perlu diingat, jika anda mengedit file ISO original anda tidak bisa menimpa(overwrite) file ISO lama dengan file ISO yang telah dimanipulasi.

website : http://littlesvr.ca/isomaster/
READ MORE - ISO Master

How to: Mount file ISO di Linux

Jika di windows, untuk melakukan mount file ISO ke drive virtual kita menggunakan software third party seperti Alcohol 90%, Daemon tools , dan lain-lain. Sebaliknya, pada linux kita tidak perlu menggunakan software third party, dikarenakan Linux secara built in telah dapat melakukan pekerjaan ini. Dalam tulisan ini akan dibahas secara singkat.

1. Pertama buat terlebih dahulu folder dimana file ISO akan di mount, misalnya /media/cdrom1
$ sudo mkdir /media/cdrom1
atau /home/alvin/file_ISO1
$ mkdir /home/alvin/file_ISO1

2. Setelah itu mount file ISO, misalnya file ISO terletak di /home/alvin/contoh.iso dan akan di mount di /media/cdrom1
$ sudo mount -o loop /home/alvin/contoh.iso /media/cdrom1

Selain menggunkan terminal, tersedia juga aplikasi GUI untuk memount file ISO seperti "gmount-iso".
READ MORE - How to: Mount file ISO di Linux

How to : Komputer tidak bisa hibernate di ubuntu 9.04

Masalah terjadi ketika mengubah size partisi swap dan merubah lokasi partisi swap-nya lebih ke depan pada harddisk. Secara otomatis karena letak partisi diubah maka UUID volume pun ikut berubah. Nah, sewaktu saya mau meng-hibernate dan menyalakan kembali, sistem tidak meresume dari swap. Kepala mulai terasa pusing, karena tidak tahu cara memperbaikinya. Setelah baca-baca dari berbagai sumber, akhirnya ketemu caranya.

Metode yang saya lakukan adalah dengan cara menambahkan parameter kernel pada grub. Pertama buka file /boot/grub/menu.lst dengan terlebih dahulu menjadi root.
Coba cari baris berikut :


title Ubuntu 9.04, kernel 2.6.28-11-generic
uuid b26c4d57-d332-4a7e-8f18-9b60a56f8dc8
kernel /boot/vmlinuz-2.6.28-11-generic root=UUID=b26c4d57-d332-4a7e-8f18-9b60a56f8dc8 ro quiet splash resume=/dev/sda7
initrd /boot/initrd.img-2.6.28-11-generic
quiet


jika dalam file menu grub anda terdapat beberapa buah baris yang mirip seperti diatas, pilihlah yang pertama(menu default). Baris yang penulis sertakan diatas berbeda-beda dalam setiap distribusi, tetapi pada baris kernel kurang lebih sama. Pada baris kernel :

kernel /boot/vmlinuz-2.6.28-11-generic root=UUID=b26c4d57-d332-4a7e-8f18-9b60a56f8dc8 ro quiet splash

tambahkan resume=/dev/[nama hardisk]
[nama hardisk] digantikan dengan tipe hardisk dan nomor partisi. Misalnya harddisk bertipe scsi dan terletak pada partisi 7, maka dapat ditulis resume=/dev/sda7. Untuk lebih mudahnya gunakan saja perintah fdisk pada console :

$ sudo fdisk -l

contoh output :

output terminal

Terlihat pada komputer penulis partisi swap-nya berada di /dev/sda7
Parameter yang telah ditambahkan :

kernel /boot/vmlinuz-2.6.28-11-generic root=UUID=b26c4d57-d332-4a7e-8f18-9b60a56f8dc8 ro quiet splash resume=/dev/sda7
READ MORE - How to : Komputer tidak bisa hibernate di ubuntu 9.04
Add to Technorati Favorites Add to Technorati Favorites
OrangUNIX © 2008 Template by:
SkinCorner